Pluralisme dalam kajian studi islam
Musa Asy’arie menegaskan: berbeda
dengan orang lain bukanlah suatu kesalahan, apalagi kejahatan, namus itu sangat
di perlukan. Tentunya, perbedaan dalam pengertian ini bukan asal berbeda.
Perbedaan harus di pandang sebagai suatu realitas sosial yang terjadi di negeri
ini, yang harus di hargai dan di jamin pertmbuhannya oleh masyarakat di negeri
ini.
Dalam kaitannya dengan pluralitas, al-Qur’an dalam surat Hujurat ayat
13 menegaskan:
$pkr'¯»t â¨$¨Z9$# $¯RÎ) /ä3»oYø)n=yz `ÏiB 9x.s 4Ós\Ré&ur öNä3»oYù=yèy_ur $\/qãèä© @ͬ!$t7s%ur (#þqèùu$yètGÏ9 4 ¨bÎ) ö/ä3tBtò2r& yYÏã «!$# öNä39s)ø?r& 4 ¨bÎ) ©!$# îLìÎ=tã ×Î7yz ÇÊÌÈ
13.
Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.
Ayat ini mengajarkan kepada kita akan penting dan perlunya
memberlakukan perbedaan dan pluralitas secara arif. Yaitu untuk saling mengenal
dan belajar atas adanya perbedaan dan pluralitas itu untuk saling membangun dan
memperkuat, saling pengertian dan tidak melihatnya hanya dalam perspektif
tinggi dan rendah ataupun baik dan buruknya saja.
Untuk mengelola adanya realitas perbedaan dan kemajemukan, sehingga
perbedaan dan kemajemukan tidak berkembang dan di kembangkan ke arah yang destruktif,
al-Qur’an mengajurkan kepada kita untukdapat menjaga dan mengembangkan
musyawarah.
Hal ini di jelaskan dalam al-Qur’an Surah Ali Imran, ayat 159 :
$yJÎ6sù 7pyJômu z`ÏiB «!$# |MZÏ9 öNßgs9 ( öqs9ur |MYä. $àsù xáÎ=xî É=ù=s)ø9$# (#qÒxÿR]w ô`ÏB y7Ï9öqym ( ß#ôã$$sù öNåk÷]tã öÏÿøótGó$#ur öNçlm; öNèdöÍr$x©ur Îû ÍöDF{$# ( #sÎ*sù |MøBztã ö@©.uqtGsù n?tã «!$# 4 ¨bÎ) ©!$# =Ïtä tû,Î#Ïj.uqtGßJø9$# ÇÊÎÒÈ
159.
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan
diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi
mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu[246]. kemudian
apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
[246]
Maksudnya: urusan peperangan dan hal-hal duniawiyah lainnya, seperti urusan
politik, ekonomi, kemasyarakatan dan lain-lainnya.
HAM dan Gender dalam studi islam
Abdurrahman Wahid menegaskan, manusia mempunyai posisi tinggi dalam
kosmonologi, sehingga dia harus di perlakukan secara profesional pada posisi
yang mulia. Sebelu lahir dan setelah meninggal manusia mempunyai hak-hak yang
diformulasikan dan dilindungi oleh hukum. Karena menusia mempunyai hak dan kemampuan
untuk menggunakannya, Allah menjadikannya sebagai khalifah-Nya di muka bumi. Sebagaimana
di di tegaskan dalam al-Qur’an surat al-Isra’ ayat 70:
* ôs)s9ur $oYøB§x. ûÓÍ_t/ tPy#uä öNßg»oYù=uHxqur Îû Îhy9ø9$# Ìóst7ø9$#ur Nßg»oYø%yuur ÆÏiB ÏM»t7Íh©Ü9$# óOßg»uZù=Òsùur 4n?tã 9ÏV2 ô`£JÏiB $oYø)n=yz WxÅÒøÿs? ÇÐÉÈ
70.
dan Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di
daratan dan di lautan[862], Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami
lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang
telah Kami ciptakan.
[862]
Maksudnya: Allah memudahkan bagi anak Adam pengangkutan-pengangkutan di daratan
dan di lautan untuk memperoleh penghidupan.
Ahmad Syafi’i Ma’arif mencatat, bahwa ada beberapa kemuliaan yang
di anugrahkan Allah SWT kepada manusia, sehingga manusia diangkat-Nya menjadi
khalifah di muka bumi:
1.
Karamah
fardiyah (kemuliaan individu)
2.
Karamah
ijtima’iyah (kemuliaan
kolektif)
3.
Karamah
siyasiyah (kemuliaan politik)
Berkaitan dengan HAM dan Gender, setidaknya ada lima hal
fundamental yang di perjuangkan oleh banyak kalangan gerakan gerakan
pembebasan:
1.
Hak
hidup dan perlindungan
2.
Hak
kebebasan beragama
3.
Hak
kekayaan dan penghidupan yang layak
4.
Hak
kehormatan
5.
Hak
politik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar