Gus Mus adalah seorang Kiai kharismatik yang sangat
dekat dengan rakyat, melalui pemikiran-pemikirannya. Gus Mus juga termasuk Kiai
yang aktif dan banyak memunculkan pemikiran-pemikiran dan dakwahnya melalui
seni khususnya puisi. Di bawah ini adalah salah satu puisi yang menjadi
‘masterpiece’ dari Gus Mus. Puisi ini menggambarkan kekritisan baliau untuk
menyuarakan suara rakyat kepada
pemerintahan saat itu (orde baru). semoga bermanfaat
Kau Ini Bagaimana Atau Aku Harus Bagaimana
Kau ini bagaimana?
kau bilang aku merdeka, kau memilihkan untukku
segalanya
kau suruh aku berpikir, aku berpikir kau tuduh aku
kafir
aku harus bagaimana?
kau bilang bergeraklah, aku bergerak kau curigai
kau bilang jangan banyak tingkah, aku diam saja kau
waspadai
kau ini bagaimana?
kau suruh aku memegang prinsip, aku memegang
prinsip kau tuduh aku kaku
kau suruh aku toleran, aku toleran kau bilang aku
plin plan
aku harus bagaimana?
aku kau suruh maju, aku mau maju kau selimbung
kakiku
kau suruh aku bekerja, aku bekerja kau ganggu aku
kau ini bagaimana?
kau suruh aku takwa, khotbah keagamaanmu membuatku
sakit jiwa
kau suruh aku mengikutimu, langkahmu tak jelas
arahnya
aku harus bagaimana?
aku kau suruh menghormati hukum, kebijaksanaanmu
menyepelekannya
aku kau suruh berdisiplin, kau mencontohkan yang
lain
kau ini bagaimana?
kau bilang Tuhan sangat dekat, kau sendiri
memanggil-manggilnya dengan pengeras suara tiap saat
kau bilang kau suka damai, kau ajak aku setiap hari
bertikai
aku harus bagaimana?
aku kau suruh membangun, aku membangun kau
merusakkannya
aku kau suruh menabung, aku menabung kau
menghabiskannya
kau ini bagaimana?
kau suruh aku menggarap sawah, sawahku kau tanami
rumah-rumah
kau bilang aku harus punya rumah, aku punya rumah
kau meratakannya dengan tanah
aku harus bagaimana?
aku kau larang berjudi, permainan spekulasimu
menjadi-jadi
aku kau suruh bertanggungjawab, kau sendiri terus
berucap wallahu a’lam bissawab
kau ini bagaimana?
kau suruh aku jujur, aku jujur kau tipu aku
kau suruh aku sabar, aku sabar kau injak tengkukku
aku harus bagaimana?
aku kau suruh memilihmu sebagai wakilku, sudah
kupilih kau bertindak sendiri semaumu
kau bilang kau selalu memikirkanku, aku sapa saja
kau merasa terganggu
kau ini bagaimana?
kau bilang bicaralah, aku bicara kau bilang aku
ceriwis
kau bilang jangan banyak bicara, aku bungkam kau
tuduh aku apatis
aku harus bagaimana?
kau bilang kritiklah, aku kritik kau marah
kau bilang carikan alternatifnya, aku kasih
alternatif kau bilang jangan mendikte saja
kau ini bagaimana?
aku bilang terserah kau, kau tidak mau
aku bilang terserah kita, kau tak suka
aku bilang terserah aku, kau memakiku
kau ini bagaimana?
atau aku harus bagaimana?
1987
Mustofa Bisri (Gus Mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar